Well, liburan hari raya Idhul Fitri belum habis tapi ajakan berpetualang kembali menggoda untuk kembali ke Surabaya. Setelah berjuang mengarungi kemacetan dari jogja-Surabaya akhirnya sampai kost Jum’at 1 agustus 2014 jam 22.15 malam. Segera menyiapkan persiapan untuk camping esok harinya. sabtu 2 Agustus 2014 Pukul 05.00 pagi waktu Surabaya akhirnya kami berangkat bertiga menuju kota Malang menggunakan 1 Honda Vario helm in dan 1 Honda Supra X helm in.
Sesampainya di Malang kami mampir dulu ke persewaan alat camping di jl Kedawung (nama tempatnya sengaja dirahasiakan, enak aja numpang tenar nanti 😀 ) untuk ambil alat camping yang sudah booking sebelumnya. jam 9-an kita berangkat menuju Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang langsung arah desa Bedalisodo tempat coban glotak berada.
Setelah sampai perkampungan terakhir di kaki gunung kawi, kami tanya-tanya untuk parkirnya, kami dapat info bahwa di atas sudah ada loket dan ada tempat parkirnya (info sebelumnya belum ada loketnya) cuma sayangnya tempat parkir yang di atas cuma sampai jam 5 sore untuk parkir menginap harus dititipkan di rumah warga. Di rumah agak atas mendekati rumah terakhir akhirnya kami dipersilahkan untuk menitipkan sepeda, yang punya rumah sangat ramah, kami sempat dibuatkan kopi dan disuguhi camilan lebaran. Beliau banyak cerita panjang lebar tentang cobanj glotak dan pengunjungnya.
setelah banyak ngobrol ngalor ngidul jam 10an kita berangkat, menyusuri jalan berbatu dan dengan kira kanan lahan pertanian cabe rawit dan pohon-pohonan. Jalan kaki kira – kira 1 km menanjak.
beberapa kali berpapasan dengan penduduk lokal yang mengangkut hasil panen dan kayu menggunakan sepeda motor, mereka sangat ramah ditambah pemandangan indah dan udara segar menambah semangat kami 😀
tak berapa lama kami tiba di loket masuk dan harus membayar Rp.4000,- rupiah per orang. Tapi sebelum masuk kami penasaran untuk mengicipi gorengan di warung dekat loket, cabenya metik sendiri di tegal samping warung.
disamping makan di warung kami juga sempat ngobrol sama petugas loketnya bahwa kawasan boban glotak masih dikelola perhutani.
Setelah bayar ticket masuk kami lanjutkan perjalanan, awalnya jalanan halus menurun enak dilalui tapi lama kelamaan jalan tambah ekstreem saja, melewati bebatuan, semak-semak tinggi dan beberapa kali ketemu jalan longsong yang diberi pengaman seadanya.
selang kira-kira satu jam kami akhirnya sampai di air terjun yang disebut oleh masyarakat setempat disebut coban glotak. Disebut glotak karena sering terdengar bunyi glotak-glotak di air terjun disebabkan oleh bebatuan yang ikut jatuh bersama air. Oleh karena itu tidak disarankan mandi tepat di bawah air terjun karena berbahaya.
puas menikmati air terjun dan istirahat sejenak selanjutnya kami mencari tempat untuk mendirikan tenda, cukup sulit untuk cari tempat yang pas, mengingat memang masih alami sehingga kurang tersedia tanah lapang, akhirnya aku menemukan di dekat sungai namun di area bebatuan terbayang nanti malam tidur dengan lantai tidak rata
sekitar jam 16.00 sudah tidak ada lagi pengunjung yang datang tinggal kami bertiga, seorang teman dan rombongannya pun juga sudah pulang (yeah cuma nunut photo doang). Jadi bisa dibayangkan 3 insan hidup berserakan di tengah hutan sendirian. Ternyata hawa dingin menghalangi melaksanakan niat untuk mandi setelah sepi, wudlu untuk sholat magrib pun dilakukan jam 5 karena udah dingin sekali, terpaksa deh dari jam 5  sampai magrib untuk nahan kentut 😀
Karena Isya’ tidak memungkinkan untuk wudlu lagi karena dingin dan gelap saat harus menuruni sungai dengan jalan yang terjal maka kami sepakat untuk dijamak saja, malam hari kami isi dengan makan buat malam dan nyamil hahaha….
Jam 7 kami sudah terlelap dalam gelap dinginnya alam, sempat terbangun dan liat luar tenda sangat gelap sampai semak-semak di depan tenda tidak terlihat sama sekali ketika pintu tenda dibuka.
Esoknya pagi yang indah menyambut kami, dingin tapi segar. Mandi di sungai dan buat sarapan acaranya, selanjutnya cabut tenda dan kembali ke surabaya pukul 9 pagi.
pejalanan sungguh indah di pagi hari kami mampir lagi di warung dekat loket masuk dan menikmati minum degan